Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho Dapat Apresiasi atas Program “Polantas Menyapa” dan Patroli Presisi Cegah Balap Liar

SuaraINetizen.com, Jakarta — Upaya Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum., dalam menghadirkan polisi lalu lintas yang humanis dan responsif mendapat apresiasi dari publik. Program “Polantas Menyapa” yang ia gagas dinilai menjadi wujud nyata transformasi pelayanan Polri yang Presisi sekaligus mendekatkan Polantas dengan masyarakat di jalan raya.

Program ini mengedepankan interaksi langsung antara petugas dan masyarakat melalui kegiatan sosial, penyuluhan keselamatan, hingga kolaborasi dengan elemen lokal seperti pecalang di Bali. Kehadiran polisi di lapangan bukan hanya sebatas penegak hukum, tetapi juga sahabat masyarakat dalam menjaga keamanan dan keselamatan bersama.

“Polantas Menyapa bukan sekadar seremonial. Ini cara Polri menegaskan kehadiran negara di jalan raya dengan pendekatan humanis dan edukatif,” kata pengamat lalu lintas Banter Adis, Minggu (2/11/2025).

Menurut Banter, pendekatan yang dilakukan Kakorlantas memperlihatkan perubahan wajah kepolisian modern yang tak hanya menindak pelanggar, tetapi juga membangun kesadaran kolektif akan pentingnya tertib berlalu lintas.

“Masyarakat kini merasakan polisi yang melayani dan mengayomi. Itu bentuk nyata Polri Presisi yang berkeadilan,” ujarnya.

Selain Polantas Menyapa, Kakorlantas Polri juga menginstruksikan peningkatan Patroli Presisi Berperisai Cahaya di wilayah rawan pelanggaran dan balap liar. Langkah ini menjadi strategi preventif guna menjaga keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas).

“Saya minta jajaran Ditlantas Polda dan Satlantas Polres melakukan patroli rutin malam hingga dini hari. Pastikan masyarakat merasa aman dan nyaman dengan kehadiran polisi di jalan,” tegas Irjen Pol Agus Suryonugroho.

Banter Adis menilai, kebijakan tersebut menunjukkan keseimbangan antara pendekatan humanis dan ketegasan hukum.

“Menindak pelanggar itu penting, tapi mencegah lebih utama. Patroli malam adalah cara efektif menekan balap liar tanpa menimbulkan gesekan di lapangan,” ujarnya.

BACA JUGA:  AirNav Indonesia Gandeng Alibaba Cloud untuk Perkuat Ketahanan Digital dan Pionir Transformasi Navigasi Penerbangan

Di sisi lain, Banter juga mendorong Korlantas Polri untuk terus memperluas literasi dan edukasi hukum berlalu lintas dengan pendekatan yang lebih komunikatif. Ia menilai layanan digital seperti SIGNAL, SINAR, E-BPKB, ERI, hingga SIM Internasional online telah memudahkan masyarakat dalam mengurus dokumen kendaraan.

Namun, menurutnya, transformasi digital tidak boleh berhenti pada sistem, melainkan harus menumbuhkan budaya tertib berlalu lintas secara sadar.

“Digitalisasi penting, tapi yang utama adalah perubahan perilaku. Kesadaran keselamatan harus tumbuh bukan karena takut ditilang, melainkan karena memahami tanggung jawab di jalan,” ujar Banter.

Program Polantas Menyapa dan patroli preventif yang dicanangkan Irjen Pol Agus Suryonugroho memperlihatkan arah baru Polri dalam menghadirkan polisi lalu lintas yang profesional, modern, dan humanis. Melalui pendekatan pelayanan dan edukasi, Polantas kini tidak hanya menjadi aparat pengatur lalu lintas, tetapi juga mitra masyarakat dalam menjaga keselamatan bersama.

“Ketika polisi hadir dengan empati, komunikasi yang baik, dan pelayanan yang cepat, kepercayaan publik akan tumbuh. Inilah wajah Polri Presisi yang diharapkan masyarakat,” tutup Banter Adis.

About The Author