Pemkab Bekasi Kuatkan Kolaborasi Pentahelix dalam Upaya Menekan Angka Stunting

Suarainetizen.com, Cikarang — Pemerintah Kabupaten Bekasi menegaskan komitmennya dalam mempercepat penurunan stunting melalui penguatan Kolaborasi Aksi Pentahelix Kabupaten Bekasi atau Kapak Bekasi, yang melibatkan unsur pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas, dan media. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bekasi, Drs. Dwi Sigit Andrian, MM, menyatakan bahwa pendekatan pentahelix kini menjadi fondasi penting dalam mewujudkan pembangunan daerah yang terarah dan berkelanjutan, khususnya dalam menurunkan angka stunting.

Ia menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor merupakan keharusan agar intervensi pembangunan berjalan lebih terukur dan berdampak langsung. Pemerintah menyediakan kebijakan dan dukungan anggaran, akademisi memperkuat data dan kajian ilmiah, dunia usaha memberikan bantuan CSR, komunitas menggerakkan masyarakat di tingkat akar rumput, sementara media memegang peran penting dalam mengedukasi publik. Menurutnya, kekuatan yang terintegrasi inilah yang akan mempercepat terwujudnya Bekasi Bangkit, Maju, dan Sejahtera. Ujarnya.

Sejalan dengan itu, Wakil Bupati Bekasi Dr. Asep Surya Atmaja  menekankan bahwa penguatan Kapak Bekasi bukan sekadar seremonial, tetapi langkah konkret untuk memastikan setiap anak di Kabupaten Bekasi tumbuh sehat, cerdas, dan berdaya saing. Ia mengungkapkan bahwa Kabupaten Bekasi telah mencatat beberapa capaian penting, di antaranya predikat ODF 100%, serta penghargaan sebagai peringkat ke-4 terbaik di Jawa Barat dalam Aksi Konvergensi Penurunan Stunting. Meski demikian, ia menegaskan bahwa tantangan stunting harus ditangani secara berkesinambungan karena tidak hanya memengaruhi tinggi dan berat badan anak, tetapi juga intelektualitas dan kualitas generasi penerus. Dengan demikian, seluruh unsur pentahelix diajak untuk memperkuat komitmen bersama dan menjadikan Kapak Bekasi sebagai gerakan kolaboratif menuju Generasi Emas 2045.

Dr. Asep Juga mengapresiasi setinggi tingginya atas kehadiran Kapak ( Kolaborasi Aksi Pentahelix ) yang di gagas Bappeda kabupaten Bekasi . Ucapnya.

BACA JUGA:  Gubernur Sumut Undang Pemimpin Redaksi Media, Perkuat Silaturahmi dan Sinergi Informasi Publik

Sementara Kabag Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Fadly Marissatrio, SE., M.IP, menambahkan bahwa angka stunting Kabupaten Bekasi pada 2024 berada di angka 18,2%, turun 5% dari tahun sebelumnya, namun capaian tersebut dinilai belum maksimal mengingat potensi besar Kabupaten Bekasi. Ia menekankan bahwa stunting merupakan persoalan jangka panjang yang mempengaruhi kualitas manusia di masa depan, sehingga intervensi harus dilakukan secara komprehensif. Inovasi Kapak Bekasi, lanjutnya, dirancang untuk menghubungkan seluruh kekuatan pentahelix. Perguruan tinggi dapat berkontribusi melalui penelitian, jurnal, inovasi, hingga KKN tematik yang dikolaborasikan dengan CSR perusahaan. Media berperan dalam memperluas edukasi gizi, sementara komunitas seperti PKK dan posyandu menjadi ujung tombak pelaksanaan program di lapangan.

Dalam penguatan CSR, Bappeda telah menyiapkan Musrenbang CSR beserta menu program yang dapat dipilih perusahaan, mulai dari infrastruktur, sosial budaya, pendidikan dan kesehatan, pemerintahan dan pembangunan manusia, hingga perekonomian. Program terkait stunting masuk dalam kategori pembangunan manusia dengan sasaran data keluarga berisiko stunting yang disiapkan pemerintah. Saat ini, terdapat 10 hingga 15 perusahaan yang aktif berpartisipasi dalam penurunan stunting, sementara sebagian lainnya bergerak di bidang lingkungan hidup.

Sebagai indikator keberhasilan jangka menengah, Kapak Bekasi merencanakan pembentukan wilayah percontohan kecamatan bebas stunting. Kecamatan tersebut akan dipilih berdasarkan prevalensi stunting tertinggi, sehingga seluruh program intervensi—mulai dari KKN tematik hingga CSR perusahaan—akan difokuskan ke wilayah tersebut untuk memberikan hasil yang lebih signifikan. Bappeda memastikan seluruh langkah akan berbasis data agar intervensi tidak salah sasaran dan mampu memberikan dampak nyata bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat. Pungkasnya. ( Red)

About The Author